Minggu, 02 Maret 2014

SOSIALISASI CALEG, APA YANG SALAH???

Pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia tak terasa akan kita lalui kurang dari dua bulan lagi.  Berbagai baliho, bendera dan lain sebagainya yang mengiklankan para caleg maupun partai peserta pemilu 2014 sudah terpasang Dimana-mana. Tidak cukup hanya sampai disitu berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para calon anggota legislatif pun sering kita jumpai, salah satunya adalah sosialisasi atau perkenalan mereka kepada para pemilih melalui berbagai acara, baik formal maupun non formal.
Hal ini tentunya mengundang berbagai tanggapan dari masyarakat sebagai pemilih, baik itu tanggapan yang positif maupun negatif. Namun agaknya masyarakat cenderung menganggap kegiatan sosialisasi tersebut dianggap sebagai ajang untuk mempengaruhi hak pilih mereka. Sehingga kebanyakan dari masyarakat merasa enggan untuk mengikuti kegiatan semacam ini tanpa ada iming-iming-iming uang atau lain sebagainya.
Ada sebuah pepatah yang berbunyi “tak kenal maka tak sayang”,  pepatah ini agaknya sesuai jika digunakan pada masa-masa menjelang pemilu seperti saat ini. Dimana masyarakat dihadapkan dengan puluhan calon anggota legislatif dari berbagai partai yang tentunya tidak mereka kenal semua. Sebagai masyarakat sekaligus pemilih yang cerdas harus mampu menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya untuk menentukan nasib bangsa Indonesia lima tahun ke depan, bukan hanya ikut-ikutan dengan memilih seseorang tanpa mengetahui bagaimana visi misi orang tersebut selama menjabat.
Oleh karenanya sebagai Pemilih yang cerdas harusnya tidak enggan untuk mengikuti kegiatan sosialisasi-sosialisasi dari berbagai calon anggota legislatif. Karena, dengan kegiatan semacam ini kita dapat melihat bagaimana kepribadian dan berbagai gagasan orang yang bersangkutan. Yang terpenting dalam penyelenggaraan pesta demokrasi ini adalah tetap terpeliharanya asas LUBER JURDIL, sehingga apa yang dicita-citakan dari sistem demokrasi di negara ini dapat terwujud dengan sempurna yaitu sebuah sistem dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat.

0 komentar:

Posting Komentar