Jam 10.55 menit
waktu sabtu malam, Aku sendirian dikamar, dengan Kipas menyala dan suhu kamar
diatas rata-rata, bikin gerah segerah hati ini yang butuh kesejukan dari
seorang perempuan idaman :D, namun sayangnya tak ada. Habis nonton film cinta-cinta an jadi bikin
hati galau za,,,, Huft.... -.- . Judulnya First Love. Ceritanya Happy Ending,
seneng deh kalo ngliat pilem yg Happy Ending walaupun ceritanya menyedihkan.
Berbeda dengan kehidupan sebenarnya yang akhir ceritanya masih penuh misteri
dan Rahasia Tuhan. Begitu juga dengan kisah yang aku alami saat ini. Aku
mempunyai seorang teman perempuan, Aku biasa
memanggilnya dengan “peh” (dari kata sarifah :D), maklum keterunan Arab
dan masih kerabat Rosulullah (Subhanallah J), dan
yang masih aku inget katanya kalo orang Arab lisannya sulit bilang “P” bisanya
bilang “F” karena aku orang jawa jadi aku balik aja sebaliknya, jadilah peh
panggilan spesialku untuknya. Aku mengenalnya udah lama, namun baru akhir-akhir
ini saja aku merasa dekat dengannya, mungkin karena beberapa kesibukan yang
sama diorganisasi. Dia baik, care, pinter, dan pengertian. Sering aku tak
memintanya membantuku namun ia dengan tak sungkan membantuku, dan i like this.
Tak butuh waktu lama bagi ku untuk jatuh hati padanya, dengan semua sifat baik
yang ia miliki. Namun, rasanya rasa ini tak seharusnya tumbuh, karena yang aku
tahu sulit rasanya dan bahkan tak mungkin dia akan menjadi milikku L. Kadang
hati ini merasa kePDan menganggap bahwa ia telah menganggapku spesial dengan
semua yang telah ia lakukan padaku, Namun salah.... itu karena memang dia
sangat baik. Aku rasa ada sebuah tembok cina yang begitu besar dan kokoh
menghalangi cinta ini, tembok itu adalah Nasl (keturunan).Logika ini sadar akan
hal itu, tetapi masalah perasaan rasanya logika perlu ditinggalakan sejenak. Yang penting aku bisa memperhatikannya, melihat ia bahagia dengan
hidupnya, selalu membantunya, itu cukup.... tapi boong.... Harapku untuk
memiliki seutuhnya begitu besar, namun aku rasa ada yang perlu menampar pipi
kanan dan kiriku ini agar aku sadar bahwa itu akan sulit..... sulit.... dan
sangat sulit.... terjadi. Namun mau bagaimana lagi rasa ini sudah tumbuh dan
aku tak tahu bagaimana cara membuangnya..., minjem lirik lagu punyane ungu
“mungkin ini memang
jalan takdirku,
mencintai tanpa
dicintai,
tapi tak mengapa
bagiku,
asal kan kau pun
bahagia,
dalam hidupmu,”.......
Namun apapun yang
terjadi terima kasih Tuhan telah hadirkan perasaan ini, aku yakin apa yang
Engkau berikan kepadaku ini merupkan sebuah nikmat yang aku akan sangat
menyesal ketika Kau tak menganugerahkanNya kepadaku.